Kamis, 03 Desember 2015

Bulan di Ujung Cemara


By Dini Nurazijah

Perasaanku mulai tak tertahan
Detik demi detik mulai menjauh perlahan
Kegelisahan ini bukan tanpa alasan
Ini bukan hanya sekedar perasaan
Tetapi untuk kedidupan kedepan
Aku dan dirinya...

Waktu akan terus berjalan
Tapi tak mampu untuk melawan kegelisahan
Entah apa yang harus aku katakan
Entah apa yang harus aku lakukan
Penantian dari sebuah jawaban
Ketika angin berbisik pada sang bulan
Bulan di ujung cemara...

Kamis, 18 Juni 2015

Catatan Sejarah Generasi 90’an





       Berbicara tentang sejarah, terkadang membuat mata kita sedikit redup yaa sodara-sodara. Tapi its okay, kita gak mau ngantuk-ngantukan disini, kita berbicara tentang Sejarah Kepemudaan, yang mungkin dan semoga saja bisa membuat anda bangun dan sadar bahwa anda lah seorang Pemuda Generasi Penerus dan Penentu Bangsa.
 
Hari ini, mahluk-mahluk generasi 90’an (katanya), akan bertindak sebagai generasi penerus dan penentu masa depan bangsanya. Generasi 90’an yang masih merasa bahagia dengan masa kecilnya, dengan berbagai serial kartun menarik (read: Chibi maruko Chan, Ninja Hatori, hamtaro, dll), lagu-lagu trio kwek-kwek or Sheila on 7 yang udah rada gaul dikit, ngumpulin permen karet YOSAN yang hurufnya ga pernah utuh (sama kaya hatinya), atau masih jaman main yang namanya Galah sodor atau boy-boyan. 




Okay, saya gak akan terlalu membiarkan anda terlarut dalam masa-masa indah itu. Kita balik lagi, yang paling penting di dalam sejarah kepemudaan generasi 90’an adalah pada tahun 1998. Dimana pada saat itu di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan besar terjadi, ada lebih dari sepuluh ribu mahasiswa dari berbagai belahan Indonesia barsatu, bergandengan tangan, membaur dalam warna-warni jas almamater, menyingkirkan segala ego  untuk satu tujuan, menyuarakan secara serentak, Indonesia harus berubah, dan mereka telah berhasil melumpuhkan rezim orde baru dan membawa Indonesia ke dalam suatu era reformasi.




Nah, sejarah sudah membuktikan bahwa Pemuda itu benar-benar akan mengambil peran penting dalam sejarah kebangsaan dan sebagai agen perubahan (Agent of Change). Lalu sekarang, apa yang bisa kita lakukan? Mau dibawa kemanakah bangsa ini? Semua tergantung pada kalian para Pemuda. 




“Yang paling penting adalah pemuda harus konsisten dan harus bergerak menuju perubahan yang lebih baik, atau malah tergantikan,”




Seperti apapun caranya, saya yakin generasi 90’an sangatlah heterogen dan kreatif untuk membuat suatu gerakan. Yang paling penting janganlah diam, karna diam adalah sebuah penghianatan kepada bangsa. 




Tak cukup dengan Agent of Change saja, tenyata mahasiswa mempunya peranan yang tak kalah penting yaitu sebagai Social Control dan Iron Stock. Ketika ada hal yang dianggap tidak beres atau ganjil dalam masyarakat, mahasiswa selayaknya memberontak dan menggertak ketidakadilan terhadap rakyat. Mahasiswa perlu menumbuhkan jiwa kepedulian social yang peduli terhadap masyarakat, karna kita adalah bagian dari mereka. Kepedulian itu tidak hanya tercermin dengan demo turun ke jalan saja, tapi memberikan wawasan dan pemikiran kita serta dukungan moril dan materil kepada masyarakat. Perannya sebagai Iron Stock, mahasiswa diharapkan bisa bertanggung jawab terhadap masa depan dan memiliki kemampuan dan keterampilan serta ahlak mulia untuk menjadi pemimpin yang siap membawa bangsa ini menjadi lebih baik.




Penting untuk diingat bahwa peran pemuda dan mahasiswa selayaknya mencakup ketiga peranan tersebut. Semuanya harus bisa terpenuhi agar tidak menjadi pemuda yang apatis.




Yang paling penting bahwa mahasiswa itu perlu dan harus memiliki cita-cita atau visioner dan dapat berkontribusi.




Ada banyak tantangan kedepannya bagi bangsa ini, baik dari segi makro maupun mikro. Dimulai dari MEA sampai HTW (read: Harta, Tahta, Wanita). Yang terpenting diingat bahwa kita harus mulai menggunakan logical thinking, analytical thinking, and communication skill agar kita berani dan belajar mempengaruhi orang lain untuk menciptakan berbagai pergerakan. Mulai dari diri kita sendiri, selanjutnya kepada orang-orang terdekat kita, maka orang terdekat kita akan menyebarkan pengaruh kita sehingga lebih banyak orang yang akan bergerak. Terkadang kita perlu metode untuk memulai pergerakan, maka susun planning pergerakan kita dengan package yang menarik, temukan titik temu, dan mulailah bergerak.


Jadi bagaimana sejarah pergerakan yang akan kita catatkan di beberapa tahun kedepan? Apakah akan menjadi sejarah penting bagi bangsa ini atau tidak? Mulai bangun dan sadar bahwa tulisan ini banyak mengandung kata penting di hampir setiap paragrafnya (don’t be too serious). So, movin’ on guys!!

Rabu, 17 Juni 2015

#BSLF Pertemuan I



Talkshow I
With kang Tope, Kang Firman, dan Kang Faqih

Yang paling penting untuk di siapkan menurut Kang Tope adalah :
1.    Individual Kompetensi
2.    Aware Kompetensi
3.    Networking kompetensi

Menurut Kang Firman, bahwa seorang pemuda itu perlu
1.    Bergerak untuk perubahan atau tergantikan
2.    Konsisten
3.    Mentor

Kang Faqih berkata bahwa aktivis itu melihat masalah dari sumbernya dan menyelesaikannya dengan solusi dari akarnya.

Mahasiswa merupakan ujung tombak perjuangan untuk masa depan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa.

Jenis gerakan itu ada yang terdesain dan ada yang spontan.
Aksi masa itu ada untuk menggertak, agar pemerintah tidak sewenang-wenang dalam menjalankan pemerintahannya.



Talkshow II : Indonesia Kini dan Masa Depan
With Kang Tanri dan Nyoman

Menurut kang Tanri, seorang mahasiswa saat ini adalag sebagai
1.    Agent of Change
2.    Social control
3.    Iron Stock
Ketiganya harus ada di dalam diri mahasiswa. Karena semuanya penting untuk memajukan bangsa.

Menurut Teh Nyoman, bahwa mahasiswa atau pemuda itu perlu Visioner atau perlu memiliki cita-cita untuk selanjutnya bias berkontribusi.
Tantangan kita kedepannya, menurut Teh Nyoman adalah MEA atau Masyarakat Ekonomi Asean. Kita harus menghadapinya dengan cara menggunakan :
1.    Logical thinking
2.    Analitical thinking
3.    Comunication skill
Tidak lupa, kalo kita juga harus BERANI. Dalam menjadi pemimpin perlu belajar untuk mempengaruhi orang lain tetapi tidak boleh ngotot, jadi harus balance.

Menurut Kang Tanri, tantangan kita sebenarnya adalah Krisis, termasuk Harta, tahta, wanita. Jadi pintarlah menahan diri dari godaan, karena tantangan terbesar kita adalah diri kita sendiri, perluas wawasan dan taklukan diri kita sendiri.

Cara mengajak orang menjadi terus bergerakdengan mempengaruhi teman dekat terlebih dulu, untuk selanjutnya teman dekatnya mempengaruhi kepada yang lainnya sehingga banyak orang yang bisa sejalan. Serta metode yang tepat adalah membuat branding atau packaging pergerakan.

Stepnya, bikin mereka asik dengan packaging yang tepat, dapatkan titik temu, dan mulai bergerak.

Intinya, walaupun kita dalam suatu aliansi atau suatu komunitas berbeda-beda atau terkadang saling menyalahkan, tapi kita harus tahu esensinya yang dibawa semuanya itu sama, yaitu berkontribusi.

Senin, 08 Juni 2015

Pemuda Katanya


         Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemuda dapat didefinisikan sebagai orang muda laki-laki; remaja; taruna. Tetapi tenyata pemuda juga dapat ditujukan kepada perempuan. Maka secara gamblang yang kita tahu tentang pemuda adalah seseorang manusia muda. Pemuda disebut-sebut sebagai satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita bangsa dan pendekar intelektual serta sosial melalui idealisme yang mereka miliki.

Berbicara tentang pendekar, saya teringat “Pendekar Biru”, loli pop yang biasa saya beli waktu SD, karena ingin menjadi seorang pendekar. Sehebat apakah pemuda sampai- sampai disebut sebagai seorang pendekar?

Ya, bagi kalian yang sekarang sudah menjadi mahasiswa atau pernah menjadi seorang mahasiswa mungkin sudah tidak asing lagi ketika mendengar “Agent of Change” atau agen perubahan. Dimana seorang pemuda merupakan suatu generasi penerus bangsa yang akan melakukan perubahan- perubahan untuk bangsa ini. Kita yakin, bahwa orang yang sekarang sudah tua tidak akan selamanya kekal di alam ini. Sebagai suatu siklus dari kehidupan, bangsa ini membutuhkan suatu penerus yang akan melanjutkan perjuangan bangsannya dan tentunya untuk mengarahkan bangsa ini menjadi lebih baik.

Darah muda, darah yang berapi-api. Ya, saya tahu itu sebagian dari lirik lagu ciptaan Rhoma Irama, penyanyi dangdut Indonesia yang hampir mencalonkan diri sebagi calon Presiden Republik Indonesia. Whatever lah ya tentang itu. Tapi memang iya, darah seorang pemuda itu sangat berapi, semangatnya yang tak pernah padam (lagi-lagi lirik lagu), selalu menyalakan tentang idealisme- idealismenya. Bangsa ini sudah terlalu bosan dengan kepura-puraan, drama politik, issu media, kemiskinan, kelaparan, kesakitan, dan masalah lain yang ada pada bangsa ini.

Sudahkah anda mendengar ada suara jeritan anak bangsa, yang tidak mengecap pendidikan di perbatasan sana?

Sudahkah anda mendengar ada hembusan nafas peluh, di dalam gubuk tua nan rapuh?

Sudahkah anda melihat ada kedipan mata dan denyut terakhir, ketika rumah sakit saja menolak untuk disinggahi?

Sudahkah anda merasakan dinginnya terlelap di bawah jembatan, sedangkan disekitarnya terdapat tingginya bangunan- bangunan?

Dan anda masih saja diam, berdiri, atau bahkan tertidur atas masalah yang dihadapi bangsa saat ini. Kemana sebenarnya pendekar itu? Apakah harus seluruh rakyat ini menjerit agar kamu sadar, agar kamu bangun, agar kamu bergerak, agar kamu berlari untuk membawa masa depan bangsa ini menuju arah yang lebih baik.

Terkadang ketika kita merasakan ketidakadilan menjadi seorang pemuda, beban rakyat menjadi sangat berat ada di pundak kita. Tapi, apakah kita masih akan egois? Apakah kita masih saja akan apatis? Sedangkan orang- orang diluar sana sudah kehabisan tenaga untuk memohon.

Yakinlah pemuda, suatu hari nanti perjuangan tidak akan menjadi sia-sia. Kita mempunyai generasi berikutnya yang kita tahu, kita tidak ingin seperti sekarang, generasi yang membuat pilu bangsa.

Pemuda, sadarlah. Rakyat memerlukanmu saat ini. Alam Indonesia pun memerlukan perlindunganmu saat ini. Bukan nanti, karna nanti atau esok hari itu tidak ada. Kami butuh saat ini, saat ini untuk kamu bergerak, untuk kamu berlari menuju Indonesia yang lebih baik.

Jumat, 24 Januari 2014



Friday, January 24, 2014

                Malam ini sudah lama tak saya temui, dan saya suka ini. Dimana saya bisa bermain dengan fikiran saya sendiri dan hati saya sendiri. Memejamkan mata sejenak, menelusuri sebuah terowongan waktu, masa itu. Masa dimana saya berani bermimpi tentang semua yang ada di fikiran saya.

Entah sejak kapan saya kehilangan semua keberanian untuk bermimpi. Dan kali ini saya teringat akan semua mimpi yang pernah saya rangkai, dengan segala ornament yang ada di dalamnya.

Jujur, hidup saya saat ini lebih dari sekedar air yang mengalir. Belum tahu tujuan yang harus saya jalani setelah ini. Walaupun rasanya Tuhan baik mengirimkanku orang-orang seperti mereka dalam kehidupan ku saat ini. Entah mengapa fikiranku, hatiku, rasaku belum masuk di dalamnya.

Yang saya tahu, hidup itu memang tak mudah untuk dijalani, terkadang apa yang kita mau tak menjadi sebuah alasan untuk bisa berada dalam kenyataan yang kita bayangkan.

Saya penasaran, akan dibawa kemana saya oleh kehidupan ini. Yang jelas, hari ini saya kembali bermimpi. 

Selamat Malam Indonesia :)